Kantong Kresek

Pegawai #1: Katanya gue ini kantong kresek dan doi itu tas branded. Gue ga signifikan lah. Ga ada artinya.

Pegawai #2: Harusnya lu bangga dong jadi kantong kresek. Biar dikata receh, tapi manfaatnya banyak. Bisa dipakai untuk apa saja. Bahkan termasuk benda paling kuat di bumi ini. Butuh ratusan tahun untuk menghancurkan sebuah kantong kresek. You are resilient, strong and they can’t break you!

Mungkin Belum Pernah

Suami: Bu, mukanya kusam banget, jerawatan pula. Dirawat dong, Bu. Pakai skincare lah.

Istri: Kalau Ibu pakai skincare dan jadi cantik bagaimana? Nanti banyak yang naksir loh.

Suami: Ah, paling yang naksir Ibu itu belum pernah lihat Ibu ngomel. Coba ngerasain pernah diomelin Ibu, yakin deh balik badan.

Dimsum Gluten Free

Sejak beberapa hari yang lalu, saya kepingin makan dimsum gluten free. Tapi saya malas untuk membuat kulitnya. Iseng-iseng saya menggunakan rice paper sebagai pengganti kulitnya. Eh, ternyata berhasil! Tekstur kulit dimsumnya seperti hakaw.

Membuatnya agak tricky karena rice paper ketika terkena air sangat rentan dan berpotensi sobek. Triknya adalah membuat bulatan kecil-kecil untuk seluruh adonan terlebih dahulu, baru kemudian dibungkus dengan rice paper.

Lupa Memasang Materai

Pagi-pagi sudah heboh karena dokumen Perjanjian yang diterima tidak ada materainya dan sudah ditandatangani. Kebayang dong ya susahnya minta tanda tangan pucuk pimpinan seperti apa.

Muncul pertanyaan, “Ma, kalau dokumen Perjanjian tidak ada materainya, Perjanjiannya sah atau tidak?”

Perjanjian tetap sah walaupun tidak ada materai. Tapi jika dokumen ini akan digunakan sebagai alat bukti di pengadilan, maka dokumen ini perlu diberi materai.

Bagaimana jika lupa memberi materai?

Tempel materai di area yang kosong pada lembar tanda tangan. Kemudian bawa dokumen ke bagian Customer Service di Kantor Pos untuk Pemateraian Kemudian.

Contoh dokumen yang dilakukan pemeteraian kemudian

Layanan ini diberikan secara gratis. Kita hanya perlu bayar biaya materainya saja jika belum ada.

Yang Tidak Terlihat

Seperti biasa, jika saya datang terlalu pagi, saya memilih untuk berdiam diri di mobil sambil mengecek ini itu. Tidak sengaja saya melihat laki-laki dengan baju putih dan celana hitam berjongkok di parkiran mobil, saya pikir ada yang terjatuh. Setelah saya perhatikan lebih lama, ternyata sedang membersihkan rumput yang berada diselah-selah conblock.

Sesaat saya terdiam dan menyadari bahwa ada orang-orang yang bekerja keras memastikan hal sederhana berjalan dengan baik dan kenyamanan kita tetap terjaga. Sesuatu yang kita anggap sepele dan tak terlihat. Tapi terkadang kita lupa berterima kasih.

Coca Cola dan Indomie

Pegawai #1: Selingkuh itu kaya minum coca cola di tengah panasnya Jakarta. Rasanya enak, segar dan menyenangkan. Tapi kalau kebanyakan, lama-lama jadi penyakit.

Pegawai #2: Menurut gue, selingkuh itu kaya makan indomie. Sudah tau ada makanan lain yang lebih enak dan sehat, tapi tetap saja pingin kalau lihat ada yang makan indomie. Rasanya nyandu pula. Biar di kata bawa penyakit dan kenyangnya cuma kamuflase, tetap saja kita suka. Pingin lagi dan lagi. 

Apa Kabar?

Bulan Januari yang lalu, ruangan saya di-relayout. Saya pun terpaksa pindah dari tempat duduk saya. Untuk mempermudah proses perpindahan tersebut, saya memasukan semua dokumen ke dalam kardus besar tanpa memilah-milah terlebih dahulu. Akibatnya saya kerepotan untuk menyusun kembali dokumen yang ada.

Ketika sedang menyusun kembali semua dokumen, saya malah teringat dengan beberapa teman dan atasan yang pernah bekerja dengan saya. Saya pun akhirnya menghubungi mereka dan menanyakan kabar.

Reaksi yang saya dapatkan pun beragam. Ada yang menyambut baik dengan bercerita panjang lebar mengenai keluarganya, kondisi selama WFH, dan hal-hal lain yang selama ini luput untuk diceritakan. Tapi ada juga yang secara terang-terangan menyatakan kecurigaan. Khawatir saya menghubungi untuk meminjam uang, menawarkan MLM, atau mengajak berinvestasi. Saya pun hanya tertawa mendengar hal tersebut.

Ternyata waktu dan kondisi bisa mengubah segalanya. Seseorang yang dahulu sangat dekat dan tak berjarak, bisa menjadi orang yang asing dan penuh curiga. Tapi hal ini wajar saja, apalagi cerita penipuan yang dilakukan oleh teman lama cukup marak. Rasanya berhati-hati menjadi salah satu pilihan yang harus dilakukan agar tidak terjebak dan membuat pertemanan menjadi hancur.