Selama sakit, ia selalu mengirimi sebuah pesan singkat yang sama, “Apa kabar tipes?”. Aku selalu bertanya-tanya, kenapa ia lebih peduli tentang keadaan Tipes. Apakah ia ingin bertemu Tipes? Ah, semoga saja bukan. Jika ia bertemu Tipes, aku khawatir putih-putih melati Ali Baba akan merindukannya. Eh, sepertinya salah karena yang akan merindukannya adalah perempuan molek bertenaga laki-laki di Pasar Kembang.
Hari ini pun ia mengirimi pesan singkat yang sama. Tapi aku sedikit bingung untuk membalasnya karena balasannya akan sama dengan jawabanku kemarin, kemarinnya lagi, dan kemarin kemarinnya lagi. Masa aku harus mengirimkan kabar yang sama setiap harinya. Bukankah ia sudah tau bahwa si Tipes sangat gembul. Apa saja dilahap, walaupun makanan dan minuman itu tidak ada rasanya dan aneh-aneh, seperti bubur tanpa rasa yang dicampur telur setengah matang, cekok daun-daun yang dibuat oleh nenekku dan susu coklat dengan taburan cacing yang telah digarang.
Hmm, kira-kira apa ya yang harus aku kabarkan tentang si Tipes? Haruskah aku bercerita tentang si Tipes yang suka sekali tidur dan bermalas-malasan hingga membuat badanku lemas?
Aku yang sedang bosan dan hanya ditemani Toci II.
+_+ apa2an nih
LikeLike
Bingung eykeh jawabnya, jadi eykeh tulis aja jawabannya disindang, hoho
LikeLike
yang akan merindukannya adalah perempuan molek bertenaga laki-laki di Pasar Kembang
kok pake ituan segala, aku maunya melati saja +_+
LikeLike
Ciyeh yang maunya melati aja tapi melatinya ga mau :p
LikeLike
+_+ Belum, baru 5 hari menjanda
LikeLike
Hey, apa itu Toci II?
LikeLike
Toci II itu si robot ijo~
LikeLike
Cepat sembuh yaa… 🙂
LikeLike
Makasih gadis #hugs
LikeLike