Si Mantan? Ke Laut Aja Deh!

Dari jam sepuluh malam kemarin sampai sekarang saya masih belum bisa tidur, padahal badan udah capek remuk redam minta istirahat. Baca buku kuliah ga minat *yaiyalah jelas*, ngerjain tugas males benjet, akhirnya saya malah iseng geje mencari jejak virtual teman-teman saya. Berdasarkan hasil penerawangan dan tirakat yang saya lakukan *cailah*, ternyata bulan Syawal yang katanya penuh cinta ternyata menjadi bulan yang penuh derita. Edun lah itu pokonya, teman-teman saya curhat putus cinta di jejaring sosial atau blog pribadi. Curhatannya macem-macem, ada yang berharap balikan sama mantannya karena ga bisa hidup tanpa mantannya, ada yang mencaci maki si mantan dan perang di jejaring sosial, ada juga yang ngutip quote-quote menarik atau lirik lagu yang ngepas banget sama keadaan dia, ya pokonya dari yang softcore sampai yang hardcore.

Sebagai teman yang baik, kita akan memberikan waktu untuk mendengarkan curhatan teman-teman tersayang, berusaha untuk menenangkan dan menyemangatinya serta memberikan solusi untuk membantu mengatasi permasalahannya.

Well, kalau teman yang putus cinta bisa nerima omongan kita dan kemudian move on dari si mantan, ya ga masalah dan sangat bagus malah. Tapi bagaimana ceritanya kalau teman tersayang menceritakan hal yang sama berulang kali, terperangkap pada keadaan yang itu-itu aja, mau dibegoin sama si mantan dan omongan kita yang kayanya udah berbuih dan berbusa buat nyelametin harga dirinya ga didengerin? Dengan kata lain, teman kita itu ga bisa ngelupain si mantan alias ga bisa move on. Saya jamin kesalnya setengah mati, rasanya pasti gregetan pengen jedotin kepala teman ke tembok. Siapa tau abis dijedotin kepalanya ke tembok, teman tersayang menyadari mantan kekasihnya itu ga pantes untuk dipikirkan dan hanya seorang ungrateful idiot karena masih banyak orang lain di luar sana yang lebih baik dan bisa menerima teman kita apa adanya.

Untungnya norma di masyarakat Indonesia beranggapan ngejedotin kepala orang ke tembok merupakan sebuah tindakan penganiayaan yang diatur dalam Pasal 351 KUHP. Kalau ga, rumah sakit penuh dengan orang-orang yang geger otak cuma karena temannya kesal dicurhatin.

Buat yang curhat, kadang kalau menemukan teman yang protes tentang apa yang kita lakukan terutama permasalahan ga bisa move on, rasanya pengen mutilasi sang teman biar dia tau kalau dimutilasi itu ga sesakit ditinggalin si pacar. Kalau dipikir-pikir, orang lain itu ga akan pernah ngerti apa yang kita rasakan karena mereka bukan pelaku utama dari kisah tersebut, tapi mereka juga pernah merasakan sebuah perpisahan dan kehilangan orang yang mereka sayang. Mereka membantu kita untuk bangkit dari keterpurukan dengan cara mereka yang kadang ngerasa kok-bisa-sih-ada-teman-super-ngeselin-yang-ga-ngerti-perasaan-kita-dan-pengen-dimutilasi. Mereka berusaha membantu karena ga tega melihat keadaan super menyedihkan dari teman-teman tersayang.

Saran saya, kalo ga bisa nerima saran dari teman yang kita anggep ngeselin bin nyebelin, mending curhat dengan gay a.k.a bencong karena biasanya mereka akan mendukung kelabilan kita sepenuhnya. Pokonya ga akan deh nemuin muka cape dicurhatin dan pengen jedotin kepala ke tembok.

Perkara move on atau ngelupain si mantan, tidak hanya menyiksa pihak yang ditinggalkan. Salah satu temen saya pernah curhat mengenai mantannya yang freak dan ga bisa move on. Beragam hal dari yang softcore ampe yang hardcore dilakukan teman saya agar mantannya melupakan hubungan mereka yang telah berakhir, tapi si mantan tetep aja keukeuh sumeukeuh seperti karang. Semakin besar badai menghadang malah dianggap sebagai pembuktian cinta yang tulus untuk temen saya. Giling bener dah! Ya ampun ni anak, kenapa juga sih masih ngarepin hubungan yang udah berakhir? Emangnya kalau balikan lagi semua bakalan sama? Ya ga lah! Malah yang ada hubungan mereka semakin ga bener, makin sering berantem, dan makin bikin mata orang pegel kalau buka home karena perang di jejaring sosial.

Inget cerita Pandora? Bingung ga sih kenapa Zeus memasukkan harapan kedalam kotak yang penuh dengan beragam kejahatan dan penyakit yang membawa bencana bagi manusia?

Zeus did not want man to throw his life away, no matter how much the other evils might torment him, but rather to go on letting himself be tormented anew. To that end, he gives man hope. In truth, it is the most evil of evils because it prolongs man’s torment.

Friedrich Nietzsche

Terjemahan bebasnya, si oma cantik banget ya *ditipukin orang sekampung*. Sebenarnya Zeus ga mau manusia mati, bunuh diri maksudne, walaupun manusia ditimpa oleh beragam kejahatan dan penyakit yang selalu menyiksa manusia. Zeus menginginkan manusia tetap hidup untuk melanjutkan siksaan lain. Mangkenye tuh, dikasih harapan untuk manusia karena harapan merupakan yang paling jahat diantara kejahatan yang lain, memperpanjang siksaan yang diderita manusia.

Kalau diliat sepintas, kesannya harapan itu jahat ya? Tapi secara tidak langsung Zeus ingin mengajarkan arti sebuah perjuangan dan kegigihan dalam menjalankan hidup. Adakalanya kita harus mengikhlaskan sebuah perjuangan yang telah dilakukan, berhenti berharap terhadap sesuatu yang tidak mungkin lagi untuk diperjuangkan. Kalau manusia terlalu berharap terhadap sesuatu yang kosong, harapan yang tadinya merupakan sebuah penghidupan bagi manusia, akan berubah menjadi sesuatu hal yang menyiksa dan membinasakan manusia.

Which one is the dream? The time we were together or the now that I can’t be with you anymore?

Seseorang hanya bisa hidup abadi hanya dalam sebuah kenangan. Tapi sampai kapan kita mau terperangkap dalam dunia yang ga nyata? Terkadang kenangan hanya akan menjadi penjara dalam kehidupan.

Pramoedya Ananta Toer dalam Bumi Manusia  mengatakan bahwa mantap tidaknya kedewasaan seseorang bergantung pada besar kecilnya dan banyak sedikitnya cobaan, bila manusia berharap hidupnya tanpa masalah atau cobaan maka manusia dapat dipersamakan dengan sapi perah. Hal-hal yang terjadi dalam hidup, termasuk ditinggalin si pacar, merupakan hal-hal yang akan mendewasakan serta menjadikan kita sebagai seorang manusia yang seutuhnya.

Mengutip perkataan seorang teman “Ayo lepaskan dan kembalikan lagi ke laut, mulai tangkap ikan yang lain”.

Author: rimarahayu

A circus performer who juggling between motherhood and work. A sanguine - choleric, an affection explorer, an expert dreamer, and a constantly making improvement good friend.

4 thoughts on “Si Mantan? Ke Laut Aja Deh!”

  1. Gw kebetulan lagi mencari-cari arti ‘harapan’ dan tujuan kenapa harapan itu bisa ada sebenarnya. Mau dijadiin ide proyek komik online. Bukmark dulu yak 😀

    Like

Silakan berkomentar